Pasar Pinggul atau Peken Pinggir Tanggul diadakan setiap Minggu Legi di Desa Melikan, Bayat, Klaten, sudah berjalan satu tahun.Pasar Pinggul terselenggara atas inisiasi ibu-ibu yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH), bekerja sama dengan Pemerintah Desa Melikan dan Kecamatan Wedi. Saat ini sudah ada 40 orang penjual yang ikut meramaikan pasar tersebut. Pihaknya menargetkan transaksi di Peken Pinggul sebanyak 2.000 koin setiap harinya.
Pasar Pinggul yang menyedot perhatian banyak orang, bulan Pebruari tahun 2024 yang akan datang memasuki ulang tahun yang ke-5.Peken (Bahasa Jawa) yang berarti pasar (Bahasa Indonesia).Aktifitas di Peken Pinggul Desa Melikan pukul 05.00 bakul sudah menata dagangannya di lokasi Peken Pinggul. Sekitar pukul 06.00 pengunjung mulai berdatangan.
Kepala Desa (Kades) Melikan Haji Purwanto, mengungkapkan setiap pasaran Peken Pinggul pada hari Minggu Legi, hasil bersih yang masuk kas Peken Pinggul kisarannya antara Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Kemudian, lanjut Kades Melikan, hasil dari parkir dapat mencapai 1 sampai 1,5 juta rupiah. Menurut Haji Purwanto koordinator keamanan parkir diserahkan pada Limas Desa Melikan Mardi dan Suparno.
Di Peken Pinggul menjual aneka jajanan tradisional seperti dawer,bubur sumsum/mutiara,dan lain sebagainya,menggunakan koin gerabah sebagai alat transaksi.
Posting Komentar